Shalat Sunnah atau Mendengarkan Khutbah?

Tulisan ini bukan untuk mendoktrin apalagi untuk memecah belah umat Islam. Saya sendiri masih belajar tentang agama yang sangat indah ini. 

Saya menulis ini untuk mengajak teman-teman dan saudara-saudara sekalian untuk berdiskusi, bukan sok tau apalagi asal tau. Bagi Anda yang memiliki argumen silahkan post komen, dan saya akan belajar dari komentar Anda.

Bermula dari kegelisahan saya. Dan sedikit pengetahuan tentang wajibnya ‘MENDAHULUKAN YANG WAJIB DARIPADA YANG SUNNAH’. Beberapa kejadian saya lihat tentang hal ini. Betapa indahnya agama Islam mengajarkan pentingnya menentukan prioritas.

Saya berfikir dan sempat bertanya kepada beberapa ustadz. Ketika Shalat Jumat, apa hukumnya orang yang melakukan Shalat Sunnah ketika dia baru datang, padahal posisi Khatib sedang berkhutbah? Bukannya mendengarkan Khutbah adalah rukun Shalat Jumat? Manakah yang seharusnya dia dahulukan? Mendengarkan Khutbah ataukah Shalat Sunnah?

Penjelasan yang saya dapatkan adalah, tentu orang tersebut seharusnya mendengarkan Khutbah Jumat. Jika memang dia berharap bisa melakukan Shalat Sunnah, seharusnya dia mau datang sebelum Khatib naik ke mimbar.

Namun, dia dapat tetap melakukan Shalat Sunnah jika dengan tujuan untuk menjaga keistiqomahan. Dalam artian, pada setiap Shalat Jumat dia datang tepat waktu dan selalu melakukan Shalat Sunnah. Mengapa bisa demikian? Karena keistiqomahan itu wajib untuk dipertahankan juga.

Tapi tidak dibenarkan untuk menjaga istiqomah untuk terus datang terlambat dan melakukan Shalat Sunnah ketika Khatib sedang Khutbah.haha.

Ada pendapat lain bahwa seseorang dapat melakukan Shalat Sunnah Tahiyyatul Masjid kapanpun ketika baru masuk Masjid. Tapi saya sendiri kurang tahu bahwa pendapat ini bisa dilakukan kapanpun termasuk saat Khatib berkhutbah.

Sekian tulisan singkat saya semoga menginspirasi saudara-saudara dan bermanfaat. Wallahua’lam Bisshawaab.